Hoegeng Iman Santoso

hoegeng

Siapalah di negeri ini yang tak kenal banyolan maut Gus Dur soal polisi: “Hanya ada tiga polisi yang jujur di Indonesia yaitu, polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng..” begitu sabda kyai nyeleneh itu.

Di tengah citra negatif pejabat polisi dan pejabat negara, nama (Alm) Hoegeng Iman Santoso menjadi legenda rakyat. Mantan Kepala Polri di era tahun 1968-1971 ini dikenang sebagai sosok polisi yang “keterlaluan” jujurnya, sederhana, dan berdedikasi tinggi.

Suatu cerita yang sering dikisahkan orang adalah soal kebiasaan Hoegeng—saat menjabat Kapolri–ikut-ikutan mengatur lalu lintas ketika laju kendaraan di jalanan agak tersendat. Tak terbayang betapa salah tingkahnya para anak buahnya ketika Pak Hoegeng beraksi. Salah satu anaknya, Reni mengaku sempat kerap terlambat ke sekolah karena ”kebiasaan buruk” ayahnya yang tiba-tiba turun di tengah jalan untuk mengatur lalu lintas.

Kisah lain yang juga mengharukan adalah betapa kuatnya mental Hoegeng menolak segala macam pemberian orang kepadanya. Jangankan “main 86” (“mendamaikan” suatu perkara dengan tarif tertentu), bagi pria kelahiran Pekalongan itu, hadiah-hadian “tanda kasih” dari siapapun akan ditolaknya mentah-mentah dan mungkin hanya membuat frustrasi pemberinya.

Bahkan, suatu saat Hoegeng dengan ”tega”nya pernah mengeluarkan perabot mewah pemberian orang di dalam rumah dinasnya–yang baru akan ditempatinya—dan meletakkannya di pinggir jalan begitu saja. Dia sendiri tak tahu siapa yang menghadiahinya berbagai perabot itu. Ketika itu dia dan keluarganya baru pindah ke Medan dan baru menjabat sebagai Kepala Direktorat Reserse Kriminal Polda Sumatra Utara tahun 1956. Hoegeng bersikeras hanya mau menempati rumah dinas itu hanya dengan perabot inventaris kantor (Polri).

Istri Hoegeng, Merry Roeslani, tentunya adalah istri pejabat yang paling tentram usai sang suami pensiun. Merry dan ketiga anaknya yaitu Aditya, Reni, dan Ayu, tak perlu dag-dig-dug ayahnya diusik perkara korupsi usai pensiun, seperti yang banyak menimpa pensiunan pejabat negara belakangan ini. Sebaliknya, kemana pun Merry dan ketiga anaknya pergi, rakyat akan selalu mencium harumnya reputasi Hoegeng pada kehadiran mereka…

Klik link di bawah ini untuk mendapatkan wallpaper yang sesuai dengan monitor anda:

 

– – – –

Concept by Danu Widhyatmoko & Tytton Sishertanto
Image by Tytton Sishertanto
Text by Sarie Febriane

– – –

Bila anda setuju dengan program ini, bantu kami untuk mengkomunikasikan keberadaan blog ini (https://kepakgaruda.wordpress.com) kepada rekan/keluarga/mitra anda. Dan jangan lupa untuk meninggalkan sepatah dua patah kata pada bagian bawah tulisan ini sebagai bentuk apresiasi anda terhadap langkah kecil ini.

Terima Kasih


68 comments

    • Setuju 100%!! Semangat, dedikasi, dan integritas yang tinggi memang patut dijunjung tinggi oleh setiap orang! Terima kasih Kepak Garuda atas tulisan dan wall-paper yang selalu inspiratif!

  1. Rakyat Indonesia tetunya sangat merindukan sosok pejabat seperti Pak Hoegeng. Thanks bro tulisannya, mudah2an para pejabat indonesia juga membaca tulisan ini dan mencontohnya :-)

  2. Kerinduan yang tiada tara untuk tokoh seperti beliau !!! sungguh ironis saat ini mungkin hanya ada 1 juta : 1 pejabat mempunyai kwalitas seperti beliau. Tqu Kepak Garuda !!! Good Profil n Nice Graphic !!!

  3. Sedih rasanya jika membandingkan Pak Hoegeng dengan polisi sekarang. Apakah polisi2 sekarang tidak punya rasa malu pernah ada polisi seperti Pak Hoegeng? Mungkin jika semua kasus2 korupsi,pembunuhan,suap menyuap,jual beli jabatan,konflik kepentingan,mafia peradilan,dan banyak lagi kejahatan tingkat tinggi di Indonesia tercinta ini terjadi saat Pak Hoegeng memimpin. Penjara pasti dipenuhi orang2 berdasi. Bukan maling ayam…

  4. Sebenarnya tinggal dua contoh polisi jujur, yaitu Jenderal Hoegeng dan patung polisi. ‘Polisi tidur’ sudah sering dijadikan objek penyalahgunaan di tingkat RT/RW, baik dalam biaya pembuatannya maupun penggunaannya yang sering tak pada proporsinya lagi dan sering menyebabkan kecelakaan kalau dibuat asal-asalan. Kalau nanti biaya pembuatan patung polisi juga sudah diobjekkan, ya tinggal satu contoh polisi jujur.

  5. Sangat inspiratif..kisah alm.pak Hoegeng begitu menyentuh..pastinya menyentuh untuk masyarakat kita yang sangat merindukan sosok pelindung masyarakat seperti alm..tapi bagi korps polisi dan kroco-kroconya,kisah pak hoegeng mungkin hanya akan menjadi beban bagi mereka,karena mereka yang diharapkan bisa mencontoh beliau,tapi malah bertindak sebaliknya..sangat memprihatinkan……

  6. Apakah sekarang ini masih ada polisi seperti almarhum Pak Hoegeng? Kalau ada 10 orang saja pemimpin dengan kualitas Pak Hoegeng, tenteram negara kita ini.
    Pak Hoegeng keteladanmu menginspirasi saya untuk menjadi orang jujur.

  7. emang ada 3 pulisi yg jujur. tapi diantara ketiganya pulisi hugeng hanya dicetak “limited Edition” 1 buah. good idea bro.. maju terus..

  8. Aq mencari tau profil Pak Hugeng setelah gencarnya kebobrokan institusi kepolisian kita.
    Aq merindukan sosok Pak Hugeng sebagai Kapolri RI.
    Banggalah mereka yang menjadi anak dan cucu beliau.
    Semoga lahir Hugeng Hugeng yang lain di Republik mimpi ini…

  9. Bagus, teladan yg sempurna bagi segenap polri dan kita semua pada umumnya. Ayo, perangi korupsi! Btw, kapan ya dibuat filmya, ada yg berminat?

  10. Sosok Jend. Hoegeng Imam S. (alm) harus sering didengungkan. Sebab saat ini pemimpin teladan sangat langka. Semoga kepribadian Jend. Polisi Hugeng (alm) dapat dicontoh polisi2 Indonesia sehingga dapat meningkatkan citra POLRI

  11. saya setuju dengan mas ifan, utk mengkampayekan polisi antikorupsi, biografi hoegeng perlu dibuat film. (mas riri riza, hanung, arie sihasale…ayo dong buat filmnya)
    …..
    semoga segera muncul Hoegeng2 baru di negeri ini
    amin

  12. Semoga Allah menerima semua jasa baik beliau dan menghapus dosa-dosanya…Saya terinspirasi oleh Alm. dan semoga saya bisa memegang prinsip dan melakukan kejujuran dan kedisiplinan seperti yang beliau pegang dan lakukan.

    • Mas Harys,
      biasanya ada tutorial yang kita “larikan” link-nya ke blog Mas Tytton (90% wallpaper di Kepak Garuda dia yang membuatnya), namun blog-nya saat ini sedang underconstruction, sedang disiapkan versi barunya, jadi tidak bisa melihatnya. Semoga segera blog-nya, tytton.wordpress.com, kembali dapat diakses.

      salam,
      /dw

  13. “Kemana pun Merry dan ketiga anaknya pergi, rakyat akan selalu mencium harumnya reputasi Hoegeng pada kehadiran mereka”
    gw suka kata-kata ini, begitu indah yg mereka terima.
    beginilah seharusnya mereka yg pejabat memikirkannya, manusia itu meninggalkan nama, bung.

  14. Membaca tulisan ini mengingatkan saya akan buku2 tentang Pak Hoegeng yang sudah saya baca sejak tahun 1990 an……Sampai sekarang buku itu masih sering saya baca…..Judulnya HOEGENG Polisi : Idaman dan Kenyataan. Ditulis oleh Abrar Yusra dan Ramadhan KH.

  15. Merinding bacanya, ckckckckck two thumbs deh dan semoga pejabat dan aparat di negeri ini dapat mencontoh Pak Hoegeng :)

  16. Pingback: Hoegeng: “Kita Tidak Gentar Menghadapi Orang-orang Gede” | Komunitas Ubi


Leave a reply to saharudin samari Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.